F A D I L L A H H A D I D P G

Blog ini hanya berisi catatan dan opini pribadi, Jangan di anggap terlalu serius.

Back Fest 2013 : Bekasi Festival Indie Moment 2013

Flyer resmi "Back Fest 2013 : Bekasi Festival Indie Moment"

Guyuran hujan yang cukup deras menemani perjalanan saya waktu itu. Perjalanan menuju sebuah gedung bernama KNPI di daerah Cibinong. Saat itu saya bersama band deathcore bernama Blessed Of Curse, salah satu dari 3 band yang saya jalani waktu itu. Saat itu tujuan kami adalah menggetarkan Gedung KNPI dengan 2 lagu yang akan kami bawakan. Sedangkan tujuan saya adalah : menggetarkan Gedung KNPI dengan 2 lagu yang akan saya mainkan, makan, cepat-cepat pulang ke rumah, dan berangkat ke Bekasi Square untuk menyaksikan Burgerkill, Seringai, Rajasinga, The S.I.G.I.T, dan sekumpulan band-band cadas lainnya. Ya, acara bertajuk “Back Fest 2013” tersebut jatuh pada tanggal 17 Maret 2013 dan bertepatan dengan hari dimana saya harus manggung dengan Blessed Of Curse di Cibinong. Namun syukur Alhamdulillah, Tuhan berbaik hati kepada saya. Blessed Of Curse mendapat giliran main jam 15.30 yang tertera pada rundown acara tersebut.
Tepat pukul 15.00 saya dan teman-teman menapakkan kaki kami di parkiran Gedung KNPI. Dengan kaos basah yang mulai mongering, kami masuk ke dalam gedung tersebut dan ternyata sedang ada pemadaman listrik. Acara belum dimulai. Saya sempat putus asa karena kemungkinan Blessed Of Curse akan main lebih akhir, namun Tuhan lagi-lagi berbaik hati kepada saya. Tepat pukul 15.45 nama “Blessed Of Curse!” diteriakkan oleh sang MC. Tanpa basa-basi saya segera memasang double pedal dan menggoyah panggung dengan lagu pertama, kami meng-cover sebuah lagu dari Revenge The Fate berjudul Ambisi. Dilanjutkan dengan lagu ciptaan Blessed Of Curse berjudul Resah Jiwa. “Jeeeet..” kurang lebih seperti itu lagu Resah Jiwa berakhir dan saya pun bergegas turun dari panggung. Setelah membereskan double pedal, saya dan Anggi sang basis pamit kepada teman-teman yang lain dan panitia acara tersebut. Mengingat bunyi perut kami yang keroncongan, kami memutuskan untuk memakan sepiring ketoprak di parkiran Gedung KNPI sebelum berangkat. Setelah kenyang, Anggi mengeluarkan motor dari barisan parkir dan membonceng saya. Sebuah perjalanan yang cukup panjang, tapi kami lewati dengan berbagai topik pembicaraan.
Jam menunjukkan pukul 17.35 saat saya menapakkan kaki dirumah. Saya hanya menaruh tas double pedal dan dalam 5 menit saya kembali menerjang aspal dengan angkot. Perjalanan dari rumah saya ke Bekasi Square memakan waktu satu jam dengan satu kali pergantian angkot. Istilahnya saya mempertaruhkan nyawa demi menyaksikan konser ini. Karena kesempatan menonton konser dengan pengisi acara seperti band-band cadas tersebut di tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah merupakan sebuah kesempatan yang tidak bisa dilewatkan. Sebelumnya saya sudah 2 kali menyaksikan Burgerkill. Yang pertama pada saat pensi SMAN 54 Jakarta di Hall Basket Gelora Bung Karno dan yang kedua pada saat acara Hai Day di Parkir Timur Senayan. Kedua tempat tersebut sama-sama berada di Senayan yang merupakan daerah yang tergolong jauh dari rumah saya.
Ketika angkot saya melewati pom bensin yang terletak disebelah Bekasi Square, terlihat sorotan lampu dari atap mall tersebut. Sebuah acara yang menggunakan lampu sorot merupakan acara yang tergolong meriah. Maka saya beruntung dapat sampai di Bekasi Square tepat pada waktunya. Saat itu pukul 18.55 ketika saya memasuki pintu timur Bekasi Square. Saya sedikit bergegas karena saya tidak mau ketinggalan aksi dari Rajasinga. Karena mereka mengatakan akan main sehabis maghrib melalui akun Twitter nya @grindcoresinga. Rajasinga adalah salah satu alasan mengapa saya pergi ke acara tersebut. Maka saya setidaknya ingin menyaksikan mereka walaupun hanya satu lagu terakhir. Ketika saya hendak menaiki eskalator, saya berpapasan dengan dua orang teman saya yang merupakan vokalis dan gitaris dari band hardcore saya yang bernama Hatred. Memang sebuah kebetulan yang menyenangkan. Acara Back Fest diadakan di rooftop atau atap dari mall Bekasi Square. Maka kami menaiki eskalator beberapa kali hingga kami sampai di lantai teratas dari mall tersebut. Kami tidak tahu tepatnya jalan menuju kea tap tersebut, namun syukur ada beberapa metalhead berbaju logo-logo berakar dari band-band death metal lokal. Jadi kami mengikuti mereka ke arah parkiran dan disebelah kanan parkiran ada sebuah tanjakkan menuju atap tersebut.  Semakin kami menanjak mengikuti jalan tersebut, semakin ramai orang-orang dengan penampilan underground. Keramaian dan samar-samar suara band yang sedang di atas panggung benar-benar membakar semangat kami waktu itu. Akhir dari tanjakkan tersebut adalah sebuah tenda bertuliskan “Ticket Box”. Saya merogoh kantong dan mengeluarkan 35 ribu rupiah untuk membeli tiket acara bertajuk “Bekasi Festival Indie Moment 2013” tersebut.
Sesampai kami di gate, tiket kami disobek oleh penjaga gate tersebut. Rupanya band yang sedang tampil adalah Besok Bubar. Sebuah band yang terdengar asing bagi saya, namun ternyata mereka memiliki massa yang cukup ramai. Tanpa ragu kami langsung melewati pit dan menuju ke barisan paling depan yang berada di belakang barikade. Lagu-lagu seperti “Besok Mati” dan “Pahlawan Bertopeng” menjadi songlist mereka saat itu. Besok Bubar mengakhiri penampilan mereka dan seorang laki-laki yang tidak asing bagi saya naik keatas panggung dengan microphone di tangan kanannya. Ya, dia adalah MC sejuta umat yang bernama Allay Error didampingi oleh Olla dari Funteenlicious. Saya cukup kecewa karena saya tidak sempat menyaksikan Rajasinga. Rasa kecewa itu hilang ketika Allay dan Olla sang MC berteriak “Rajasinga!” dengan lantang. 
Tuhan berbaik hati kepada saya karena ternyata Rajasinga main setelah Besok Bubar. Lagu Rajagnaruk yang di-remix diputar oleh sang operator mixer dari belakang panggung. Trio grindrock tersebut naik ke panggung secara bergantian. Ketika personil sudah lengkap dan lagu remix Rajagnaruk berakhir, lagu “99% THC 1% Skill” menjadi lagu pembuka untuk penampilan Rajasinga pada malam itu. Kebahagiaan yang saya rasakan saya salurkan dengan sedikit aksi headbang. Dilanjutkan oleh lagu “Kokang Batang” dan yang ketiga “Dilarang Berbisa” yang benar-benar memicu adrenalin saya pada malam itu. Lagu-lagu selanjutnya adalah “Good Shit 4 Good Friend”, “Rajagnaruk”, “Anak Haram Ibukota”, dan “Angkasa Murka”. Dengan perasaan puas, berakhirlah penampilan dari Rajasinga.
Allay dan Olla kembali naik ke atas panggung untuk berkicau sementara Seringai sedang mempersiapkan alat-alat ‘perang’ mereka. Setelah beres, “Seringai!” teriak Allay dan Olla. Satu persatu personil band beraliran High Octane Rock tersebut naik ke atas panggung.  Arian 13 sang vokalis berjalan ke bagian paling depan panggung dan berkata “Dilarang Di Bandung!” sebuah lagu pembuka penampilan mereka malam itu. Kebetulan saya tidak terlalu hafal lagu-lagu Seringai, jadi saya hanya menikmati penampilan mereka dengan menangguk-anggukkan kepala. Akal bulus saya muncul ketika saya ingat bahwa saya menyimpan beberapa lirik lagu-lagu Seringai di ponsel saya. Syukurlah akhirnya saya bisa ber-sing along ria bersama Arian 13, Ricky Siahaan, Sammy Bramantyo, dan Edy Khemod. Lagu-lagu seperti “Citra Natural”, “Fett Sang Pemburu”, “Tragedi”, “Program Party Seringai”, dan “Serigala Militia” menjadi lanjutan lagu pembuka “Dilarang Di Bandung”. Dan pada lagu terakhir Arian 13 men-direct crowd dengan 2 kata yang diulang-ulang “Individu, Individu Merdeka”. Seakan seluruh orang yang berada di rooftop Bekasi Square menyanyikan kalimat tersebut , termasuk saya. Ya, lagu “Mengadili Persepsi” menjadi lagu penutup untuk penampilan Seringai di Back Fest 2013.
Band selanjutnya adalah The S.I.G.I.T. Namun seperti biasa, sebelumnya di awali dengan kicauan-kicauan maut dari sang MC Allay dan Olla. Setelah semuanya siap mereka kembali meneriakkan nama band yang akan tampil “The S.I.G.I.T.!”. Ini adalah kali kedua saya menyaksikan quartet hard rock asal kota Bandung tersebut. Yang pertama pada saat acara Hai Day. Namun saat itu saya masih benar-benar tidak pernah mendengar satu lagu pun dari The S.I.G.I.T. Syukurnya, pada saat Back Fest saya sudah mulai mendengarkan lagu-lagu mereka walaupun hanya “Black Amplifier” dan “Only Love Can Break Your Heart”. Ya setidaknya pada saat kedua lagu tersebut dimainkan saya bisa sing along sedikit-sedikit lah. Seperti pada saat saya menyaksikan mereka di Hai Day, mereka mengakhiri penampilannya dengan sebuah lagu dimana coda (coda adalah akhiran dari sebuah lagu) dari lagu tersebut diulang-ulang hingga beberapa kali. Merupakan sebuah penampilan yang sangat baik dari The S.I.G.I.T.
Lagi-lagi duo MC tersebut kembali berkicau seraya The S.I.G.I.T. membereskan alat mereka dan Burgerkill bersiap untuk menyiapkan alat ‘tempur’ mereka. “Burgerkill mainnya masih agak lama. Yang mau beli minum atau rokok silahkan mumpung Burgerkill masih menyiapkan alat-alatnya.” Kata sang MC Allay Error. Mendengar ucapannya, Saya tidak mau headbang dan sing along bersama Burgerkill dengan kaki dan kondisi fisik yang lelah karena menyaksikan band-band sebelumnya. Maka dari itu saya memanfaatkan waktu senggang tesebut untuk duduk di bawah barikade dan meluruskan kaki bersama para metalhead di samping kanan dan kiri saya.
Lampu-lampu di sekitar panggung mendadak berubah menjadi warna merah semua. Saya membangunkan tubuh dan berdiri karena saya tahu bahwa tidak lama lagi band bentukan tahun 1995 tersebut akan memecahkan gendang telinga saya dan para penonton lainnya. Tepat di samping kanan panggung, ada seorang lelaki yang penampilannya tidak asing bagi saya. Ya, dia adalah Eben sang gitaris Burgerkill sedang asyik menghisap batang rokoknya. Sebuah kebetulan, ketika saya memperhatikan dia, dia pun melihat saya dan memberikan saya sebuah salam ‘2 jari metal’. Tanpa sungkan saya membalas salam metalnya lengkap dengan senyuman. Mungkin dia mengenali wajah saya ketika 2 konser Burgerkill yang saya tonton, saya selalu berada di paling depan. Ditambah lagi, ketika Eben manggung di PRJ bersama Ring Of Fire, saya sempat menghampirinya dan meminta foto bersama. Ring Of Fire adalah band sampingan Eben bersama Fadly sang vokalis grup band Padi. Perlahan, terdengar suara intro awal sebuah lagu  yang tidak terlalu asing di telinga saya. Saya sepertinya pernah mendengar intro tersebut, namun Burgerkill tidak pernah memutar intro tersebut di 2 konser yang saya tonton sebelumnya. Seraya intro tersebut berkumandang, satu persatu personil naik ke atas panggung dimulai dengan Abah Andris sang penabuh drum. Dan disusul dengan Eben, Agung, dan Ramdan. Setelah menyapa crowd, tanpa basa-basi mereka langsung memainkan lagu pertama mereka.” Heal The Pain!” kalimat itulah yang saya teriakkan ketika Burgerkill memainkan lagu pembuka mereka. Alangkah bahagianya hati saya pertama kali melihat Burgerkill membawakan “Heal The Pain” secara live! Memang Tuhan berniat membahagiakan saya pada tanggal 17 Maret 2013 itu. Lalu Vicky sang vokalis naik ke atas panggung dan  langsung menyambar microphoneThese hard days got me thinking to pass this never ending pain! Heal the pain! Take the pain away!”  kurang lebih seperti itulah penggalan lirik awal dari lagu “Heal The Pain” yang dinyanyikan Vicky, saya, dan ribuan penonton lainnya. Dengan berakhirnya lagu tersebut, saya pun menundukkan kepala dan menghela nafas dengan senyuman. Lagu kedua adalah “Laknat”. Lagu yang memang tidak terlalu familiar di telinga saya. Maka saya hanya menikmati musiknya tanpa sing along sambil mengistirahatkan tubuh. Selanjutnya adalah “Under The Scars” dan saya pun kembali dibuat menggila oleh 5 personil band asal Bandung tersebut. Dengan selesainya lagu “Under The Scars”, saya berniat untuk kembali menghela nafas. Tapi apa daya? Burgerkill kembali membawakan lagu favorit saya untuk yang pertama kalinya saya saksikan : “We Will Bleed!” Ya! Lagu yang menjadi judul film dokumenter band tersebut dikumandangkan dengan kemasan sound yang apik. “We are! We are from slum! Breed in blasphemy! We will bleed!” seperti itulah penggalan lirik “We Will Bleed” yang saya nyanyikan bersama Vicky sang vokalis dan ribuan metalhead Bekasi. Lagu-lagu selanjutnya saya nikmati dengan sing along dan sedikit headbang seperti “Shadow Of Sorrow”, “For Victory”, dan “House Of Greed”. Sebelum lagu terakhir dari Burgerkill, terdapat beberapa anak remaja berkaos merah naik ke atas panggung bersama kedua MC. Lalu, diputar sebuah video tentang tawuran antar sekolah yang memakan banyak korban. Saat video itu berakhir, sekumpulan anak-anak remaja tersebut saling bersalaman dan berpelukan. Lalu kedua MC tersebut mengucapkan terimakasih kepada kami para penonton, pamit undur diri, dan berteriak “Burgerkill!”. Ritem gitar “Atur Aku” dimainkan oleh Agung. Ya, “Atur Aku” menjadi lagu penutup penampilan Burgerkill dan acara Back Fest 2013. Saya pun kembali dibuat berteriak-teriak oleh mereka. Dan di akhir lagu, panitia acara Back Fest 2013 menyalakan kembang api yang berwarna-warni. Benar-benar acara yang sangat meriah dan bermodal besar. Setelah saya dibuat kagum oleh mereka, Burgerkill menyudahi penampilannya dan saya bersama teman-teman pergi meninggalkan pit acara tersebut. Masih terdengar suara kembang api dan lagu “Only The Strong” yang diputar oleh sang operator di belakang panggung.
Saya pamit kepada Bagus dan Agatha, mereka menjauh dan saya menaiki angkot bernomor 02. Saya melihat layar ponsel dan disitu tertera “23.33 PM”. Penggalan-penggalan lirik Burgerkill dan Rajasinga masih terngiang-ngiang di pikiran saya saat itu. Memang sebuah malam yang tak bisa saya lupakan. Namun semua perlahan berakhir termakan suara sepinya jalanan dan menjauhnya angkot dari Bekasi menuju Ciangsana.

Mungkin ini Akibatnya

      Kalau kita membicarakan dan membahas tentang pergaulan bebas,sudah pasti kita akan berhubungan dengan anak remaja karena banyak korbannya adalah dari kalangan remaja.Masa remaja bagi semua orang dan juga menurut saya adalah masa yang paling indah atau berseri.Di masa itu juga proses pencarian jati diri seseorang berlangsung.Dan pada proses itulah banyak para remaja yang terjebak ke dalam pergaulan bebas tersebut karena tidak mengetahui dampak buruk bagi dirinya sendiri.Pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah mencapai titik kekhawatiran yang sangat tinggi atau cukup parah,terutama seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang.
          Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah.Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu  mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja,namun sudah merambat sampai ke anak SMP.
Dan pada saat ini banyak sekali orang-orang yang melakukan perbuatan keji dan tidak berkeprimanusiaan untuk menutupi aib nya,yaitu dengan melakukan aborsi.Padahal mereka tahu akibat aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan tubuhnya sendiri dan keselamatannya secara fisik.Bahkan bukan hanya pada kesehatan dirinya sendiri, tetapi juga sangat berdampak hebat bagi keadaan mental seseorang yang melakukan aborsi tersebut.Namun demi menutupi aib yang ia timbulkan sendiri,ia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri. Oleh karena itu jika tidak secepatnya di  atasi,akibat pergaulan bebas ini akan sangat membawa dampak negatif dan efek yang buruk bagi perkembangan zaman.
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar.Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas,tidak harus menggunakan obat-obatan terlarang,dan semua hal yang melanggar hukum.Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal,apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita,keluarga dan orang lain.
Di bawah ini saya memiliki opini beberapa faktor utama yang menjadi penyebab dan awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas,yaitu :
  • Faktor agama dan faktor iman, faktor ini adalah hal yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Apabila kurang pengetahuan akan agama dan kurangnya iman yang tertanam di dalam diri kita,maka akan sangat mudah setan-setan yang ada di dalam diri atau fikiran kita mendorong untuk melakukan hal-hal negatif yang sangat bertentangan dengan agama dan hukum yang berlaku.Namun jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang kuat, insya allah kita tidak akan mudah terpegaruh dan terjerumus ke dalam hal-hal negatfi tersebut.Karena otomatis kita akan langsung memikirkan dampak apa yang akan terjadi ke depannya atau di kemudian hari.
  • Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga, ya di dalam faktor ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken home.Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.
  • Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
  • Faktor perubahan zaman, faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa.Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting dalam faktor ini.
Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau menjadi orang yang seperti apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang berdampak sangat merugikan bagi diri  kita sendiri. Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut.Ingat lah kita sebagai remaja adalah calon penerus bangsa di masa depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal yang negatif tersebut mau jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai sekarang cobalah untuk mendekatkan diri kepada Tukan YME untuk mempertebal keimanan kita, karena iman adalah dasar yang paling utama di dalam diri kita sendiri.

Pergaulan Part2

Pergaulan bebas sekarang suka mulai ke tingkat bawah dan berkembang di anak SMA dan SMP. Di setiap SMA di indonesia sudah 40 % muridnya tidak virgin lagi, dan 20 % untuk anak SMP. Semua itu terjadi karena pergaulan bebas dan dunia internet dan ponsel yang dengan gampang menyimpan film biru sehingga membuat anak anak tersebut penasaran untuk meniru adegan tersebut
Kalau disimpulkan berikut ini adalah dampak akibat pergaulan bebas
1. Terserang Penyakit HIV / AIDS
Itu dikarenakan melakukan hubungan gonta ganti pasangan yang tidak menggunakan alat pengaman, sebagai akibat rasa ingin tahu atau mungkin masalah ekonomi

2. Ketergantungan Obat
Indonesia sekarang semakin buruk, karena banyak kasus obat obatan terlarang yang menjadikan berita di televisi. Bila kita sudah terkontaminasi dengan obat, bila tidak membeli akan sakit dan itu menguras uang akibatnya bila tidak punya uang, kita akan mencuri atau melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan obat tersebut. Dan akibat paling buruk adalah overdosis, atau kelebihan kita menggunakan obat sehingga membuat kita meninggal.

3. Tawuran Remaja
Mungkin kita tiap hari melihat di televisi tentang berita tawuran antar pelajar yang meresahkan masyarakat. Sampai diadakan sweeping oleh pihak kepolisian kepada pelajar. Semua itu akibat pergaulan bebas yang membuat emosi tinggi dan berakibat pada tawuran
Masih banyak lagi akibat pergaulan bebas yang bisa kita ambil, tetapi dari keterangan diatas itu paling menonjol dan meresahkan masyarakat. Bagaimana nasib negara kita bila para pelajar salah dalam bergaul. Tingkat kriminalitas akan meningkat diakibatkan pergaulan yang salah tersebut. Untuk itu kita harus sadar bila semua itu salah, dan didik anak kita menjadi yang benar. Semua itu tergantung pada diri kita sendiri bagaimana menyikapi hal tersebut, bila kita bisa menjaga dan bergaul dengan benar maka kejadian diatas tidak akan terjadi

STRAIGHT xXx EDGE

 Entah mengapa, di Minggu pagi ini saya ingin membuat sebuah tulisan tentang Straight Edge. Sebuah pergerakan atau bisa disebut juga gaya hidup sehat dengan tidak merokok, tidak menggunakan narkoba, tidak meminum minuman beralkohol, dan tidak melakukan free sex. Sebelumnya, saya akan mengutip sejarah terbentuknya pergerakan tersebut dari Wikipedia : “Straight Edge adalah sebuah lagu dari band Minor Threat yang bisa diartikan sebagai “gerakan yang lurus”. Lagu ini hanya berdurasi 46 detik dan terdiri dari 2 bait lirik. Lirik utamanya adalah bagaimana band ini menghadapi berbagai penyalahgunaan narkoba dan lirik pada bait kedua adalah bahwa bagaimana mereka tidak memaksakan menggunakan narkoba. Pegerekan straight edge yang telah diikuti oleh beberapa orang sebenarnya tidak disangka oleh vokalis Minor Threat, Ian MacKaye. Ia menyatakan bahwa dia tidak bertujuan untuk membuatnya menjadi sebuah gerakan. Simbol tiga X (xXx) digunakan sebagai simbol dari gerakan ini yang berasal dari hasil karya seni dari drummer Minor Threat yaitu Jeff Nelson yang mengganti tiga bintang dalam bendera Washington DC kampung halamannya menjadi tiga huruf X. Istilah ini kadang-kadang dipendekkan dengan mencantumkan X dengan kependekan istilah dari straight edge menjadi “SxE”. Dengan analogi, hardcore punk kadang-kadang dipendekkan menjadi “HxC”.” Sebenarnya, saya pun tidak begitu mengerti apa arti sebenarnya dari kata straight edge dan bagaimana gerakan tersebut dapat muncul. Tapi menurut pengertian saya, straight edge adalah sebuah gaya hidup sehat dimana filosofi dari gaya hidup tersebut adalah bagaimana agar kita dapat tetap hidup sehat di lingkungan yang ‘kurang sehat’. Dalam arti lain, kita harus menjaga diri kita agar tetap sehat dengan tidak merokok, tidak meminum minuman beralkohol, tidak menggunakan narkoba, dan tidak melakukan seks bebas walaupun kita hidup dan bergaul di lingkungan yang akrab dengan hal-hal tersebut. Bagi saya, makna straight edge itu luas. Bukan hanya tidak merokok, tidak meminum minuman beralkohol, tidak menggunakan narkoba, dan tidak melakukan seks bebas, melainkan kita juga harus menjaga hubungan baik antar sesama manusia di suatu pergaulan dengan menghormati keputusan teman-teman kita di lingkungan tersebut. Straight edge itu adalah sebuah pilihan. Sama dengan mereka yang memilih untuk merusak kesehatannya dengan rokok, alkohol, narkotika, free sex, dan lain-lain. Straight edge adalah sebuah gaya hidup yang bersifat personal dan tidak memaksakan. Intinya adalah jika kita dapat menjaga kesehatan kita dengan baik, dan dapat mengajak teman-teman kita untuk menjadi orang yang menjaga kesehatannya dengan baik pula, itu adalah poin plus untuk diri kita. Namun, jika teman-teman kita tersebut menolak untuk sehat dan kita memaksa mereka untuk sehat, itu adalah poin minus untuk diri kita. Maka dari itu, seperti yang saya bilang tadi, straight edge itu sifatnya personal. Saya adalah seorang straight edge, namun saya tidak merasa cukup puas dengan ‘peraturan-peraturan’ yang menjadi syarat untuk menjadi seorang straight edge. Bukan hanya menjaga kesehatan jasmani, menjaga kesehatan rohani dan menjaga hubungan sosial yang baik dengan teman-teman disekitar lingkungan kita juga dibutuhkan untuk seorang straight edge sejati. Kalimat “Straight Edge” kini mulai marak di kalangan remaja di Indonesia. Ada sebuah brand clothing remaja yang mengusung tema straight edge untuk beberapa produknya. Dan menurut saya ini merupakan keputusan yang baik oleh brand clothing tersebut. Berkat mereka kalimat “Straight Edge” sudah dikenal oleh generasi muda di Indonesia. Namun yang membuat saya prihatin, kalimat tersebut saat ini hanya menjadi sebuah tren fashion semata. Saya melihat banyak remaja yang merokok atau meminum minuman beralkohol dengan mengenakan kaos/jaket bertuliskan “Straight Edge”. Ya mudah-mudahan perjuangan para pencetus pergerakan straight edge pada awal era terbentuknya gaya hidup tersebut dapat dimanfaatkan oleh generasi muda di Indonesia dan dunia untuk menjaga kesehatan mereka demi berlangsungnya masa depan mereka yang cerah dan membanggakan. Amiiiiiiiiin….