Edited November 2015
====================
This is friday .. “tik tik tik bunyi hujan diatas genteng airnya turun tidak terkira cobalah tengok dahan dan ranting, pohon dan kebun basah semua”. Yah itu lagu yang pas buat hari jumat ini karena kota hujan sedang diguyur hujan dari sejak jam setengah tiga pagi.
Jam 04.30 gue terbangun karena harus beres beres barang yang terkena banjir. Cuaca hujan yang syahdu melengkapi keadaan banjir yang mulai memasuki rumah.
Hujan kali ini bertepatan dengan hari jumat, dan biasanya fenomena “shalat jumat biar ganteng” itu bermunculan di media sosial. Banyak yang update di bbm, facebook, path dan twitter mengenai fenomena tersebut.
Adzan pun berkumandang itu tandanya para cowo bersiap untuk melaksanakan shalat jumat atau sekedar mengharapkan doa mereka terkabul supaya jadi ganteng. Walaupun banjir dan gerimis syahdu gue tetep pergi kemasjid karena niatan gue melaksakan rukun agama yang gue anut dan yakini.
Sesampainya dimasjid gue disambut oleh keanehan yang gue lihat yaitu bapak-bapak yang membawa anaknya yang cewe masih kecil untuk ikut shalat jumat. Lalu gue ambil wudhu dan bersiap duduk mendengarkan khotbah ustad.
Lagi fokus sama khotbah sang ustad, lalu gue dikejutkan sama bapak bapak yang ketiduran dipundak gue, sampai akhirnya gue kesel gara gara bapak bapak ini ketiduranya sambil ngiler dan langsung gue bangunin si bapak bapak ini. Bukan itu aja yang bikin fokus gue sama khotbah sang ustad ilang tapi suara bocah bocah yang berisik dan seolah olah masjid itu adalah taman bermain yang dimana mereka bisa lari larian sebebas mungkin.
Dan selain bocah tadi ada lagi yang lebih ngeselin dimasjid ketika shalat jumat yaitu mas mas yang suka ngorek ngorek kotoran kuku kaki dan mengupas kulit pinggiran kuku. Dan mas mas ini duduk tepat berada di depan gue. Ini adalah suatu hal yang ngeselin karena pada saat shalat dimulai sang imam akan bicara “rapatkan shafnya”. Jadi gue harus maju satu shaf yang mana tadi jadi TKP si mas mas kampret untuk membuang kotoran kuku dan kulit pinggiran kuku.
Sepulangnya dari shalat jumat, gue pengen ngeliat orang orang yang sebelumnya update di media sosial yang bilang “shalat jumat dulu biar ganteng”. Tapi setelah gue perhatiin satu persatu orang orang tersebut masih aja jauh dari kata “ganteng”.
Jadi fenomena shalat jumat biar ganteng itu adalah ga bener karena shalat jumat itu perginya kemasjid bukan kesalon. Jadi yang bener itu seperti ini “shalat jumat biar soleh, ganteng ya bonusnya”.
====================
This is friday .. “tik tik tik bunyi hujan diatas genteng airnya turun tidak terkira cobalah tengok dahan dan ranting, pohon dan kebun basah semua”. Yah itu lagu yang pas buat hari jumat ini karena kota hujan sedang diguyur hujan dari sejak jam setengah tiga pagi.
Jam 04.30 gue terbangun karena harus beres beres barang yang terkena banjir. Cuaca hujan yang syahdu melengkapi keadaan banjir yang mulai memasuki rumah.
Hujan kali ini bertepatan dengan hari jumat, dan biasanya fenomena “shalat jumat biar ganteng” itu bermunculan di media sosial. Banyak yang update di bbm, facebook, path dan twitter mengenai fenomena tersebut.
Adzan pun berkumandang itu tandanya para cowo bersiap untuk melaksanakan shalat jumat atau sekedar mengharapkan doa mereka terkabul supaya jadi ganteng. Walaupun banjir dan gerimis syahdu gue tetep pergi kemasjid karena niatan gue melaksakan rukun agama yang gue anut dan yakini.
Sesampainya dimasjid gue disambut oleh keanehan yang gue lihat yaitu bapak-bapak yang membawa anaknya yang cewe masih kecil untuk ikut shalat jumat. Lalu gue ambil wudhu dan bersiap duduk mendengarkan khotbah ustad.
Lagi fokus sama khotbah sang ustad, lalu gue dikejutkan sama bapak bapak yang ketiduran dipundak gue, sampai akhirnya gue kesel gara gara bapak bapak ini ketiduranya sambil ngiler dan langsung gue bangunin si bapak bapak ini. Bukan itu aja yang bikin fokus gue sama khotbah sang ustad ilang tapi suara bocah bocah yang berisik dan seolah olah masjid itu adalah taman bermain yang dimana mereka bisa lari larian sebebas mungkin.
Dan selain bocah tadi ada lagi yang lebih ngeselin dimasjid ketika shalat jumat yaitu mas mas yang suka ngorek ngorek kotoran kuku kaki dan mengupas kulit pinggiran kuku. Dan mas mas ini duduk tepat berada di depan gue. Ini adalah suatu hal yang ngeselin karena pada saat shalat dimulai sang imam akan bicara “rapatkan shafnya”. Jadi gue harus maju satu shaf yang mana tadi jadi TKP si mas mas kampret untuk membuang kotoran kuku dan kulit pinggiran kuku.
Sepulangnya dari shalat jumat, gue pengen ngeliat orang orang yang sebelumnya update di media sosial yang bilang “shalat jumat dulu biar ganteng”. Tapi setelah gue perhatiin satu persatu orang orang tersebut masih aja jauh dari kata “ganteng”.
Jadi fenomena shalat jumat biar ganteng itu adalah ga bener karena shalat jumat itu perginya kemasjid bukan kesalon. Jadi yang bener itu seperti ini “shalat jumat biar soleh, ganteng ya bonusnya”.
